Selasa, 07 Desember 2010

laporan tekben

Praktikum I

Judul : Struktur Benih Dikotil dan Monokotil

Hari/Tanggal praktikum : Senin, 11 Oktober 2010

Nama praktikan : Rini widiawati/ D1A108049

Kelompok : I

1. Nurlia eriska r.g/ D1A108031

2. Dani septiawan / D1A108040

Shift : Genap(A2)

Asisten pengawas : 1. Ir. Aryunis, MP

2. Dr. Ir. Elis Kartika, MSi

Maksud dan tujuan praktikum : Untuk mempelajari struktur benih dikotil dan monokotil beserta bagian-bagiannya.

Bahan dan alat yang digunakan :

  • Benih jagung, padi, kedelai dan kacang tanah
  • Pisau silet, karter, loupe dll.

1.1 Tinjauan pustaka

Struktur benih :

1. Kulit biji

2. Endosprem

3. Kotiledone

Dalam kegiatan penanganan benih, secara umum benih dikelompokkan ke dalam dua golongan utama sesuai dengan kondisi penyimpanan yang dituntut, yaitu benih recalsitrant dan benih orthodox. Benih orthodox mampu disimpan dalam waktu yang lama pada kadar air benih yang rendah (2 – 5%) dan suhu penyimpanan yang rendah. Benih recalsitrant adalah benih yang viabilitasnya segera turun sampai nol jika disimpan dalam waktu yang lama dan kadar air yang rendah.

Pada padi, gandum, jagung atau pada species yang termasuk famili grass, embrio mempunyai kotiledon tunggal atau scutellum. Scutellum ini adalah suatu struktur yang terletak berbatasan dengan endosperm dan berfungsi mencerna makanan untuk pertumbuhan embrionic axis. Selama perkecambahan, scutellum ini tetap tinggal di dalam biji, tidak pernah berkecambah atau tumbuh menjadi serupa daun yang hijau, seperti yang terjadi pada beberapa jenis kacang. Lapisan permukaan scutellum yang berbatasan dengan endosperm mengeluarkan enzim-enzim tertentu yang dapat mencerna tepung dan protein menjadi senyawa yang terlarut dalam air seperti sucrose atau asam amino.

Embrio adalah suatu tumbuhan kecil, ini bila ditinjau dari segi ilmu tumbuhan. Setelah selesai pembuahan maka sel telur berubah menjadi zygote yang diploid. Melalui pembelahan sel zygote ini menjadi pro-embryo dan seterusnya menjadi embryo matang yang diploid. Dalam keadaan normal, embryo muda pada Angiospermae terdiri atas dua bagian pokok yaitu embryo proper dan suspensor. Umumnya embryoproper berasal dari sel terminal dan suspensor berasal dari sel basal.

Secara botanis, buah normal adalah ovary matang (mature ovary), sedangkan perycarpnya berasal dari dinding ovary (ovary wall). Yang dimaksud buah dalam istilah sehari-hari adalah termasuk bijinya satu atau lebih, dan bagian bunga yang berhubungan erat dengan ovary yang sudah matang. Berdasarkan definisi tersebut yang termasuk golongan ini adalah buah kering berbiji tunggal seperti caryopsis pada biji jagung, oats, gandum, padi, sorghum, atau serealia lainnya dan polong kacang-kacangan, peas, alfalfa, clovers atau legume lainnya.

1.2 Cara kerja

Mengambar dan mengamati pandangan luar dan pandangan dalam dengan membuat irisan melintang atau membujur dari benih-benih yang diamati, kemudian memberi nama-nama bagian bagiannya.

.

1.3 Hasil dan pembahasan

  1. Hasil

1.Jagung







Rounded Rectangle: 1



  1. DSC02319



Keterangan :

1DSC02319. Emberyonic axis

2.Pericarp

3.Endosperma

4.Cotyledon

5.Embrio

6.Seed coat

2.Padi

\

Rounded Rectangle: 3Rounded Rectangle: 1Rounded Rectangle: 2padipadi

Keterangan :

1.Endosperma

2.Pericarp

3.Embrio

DSC023153.Kedelai

DSC02313 Seed coat

Cotyleedon

Radicle

Plumula

Hilum

4.Kacang tanah

Rounded Rectangle: 5Rounded Rectangle: 4Rounded Rectangle: 3Rounded Rectangle: 2Rounded Rectangle: 1

  1. Pembahasan

Pada struktur buah monocotyl seperti : jagung, padi , sawit dan pinang kulit buahnya dapat terlihat secara terpisah – pisah dan dapat dibedakan secara jelas . sedangkan pada struktur buah dikotil ia memiliki system perkecambahan perkepingan dua, jadi letak pericarp nya lebih spesifik lagi dan sulit untuk dibedakan secara visual.

Pada benih jagung terdapat seed coat, endosperm, koleoptil, plumule, radicle, coleorhiza dan embrio. Pada serealia dan rumputan monocot seperti embrio terdiri atas kotiledon (skutellum) dan embryonic axis.

Embryonic axis terdiri atas koleoptile, plumule, seminal roots (seperti jagung), radicle dan koleorhiza. Pada beberapa species yang termasuk serealia dan rumputan monocot seperti padi, gandum, sorgum, oats dan barley tidak terdapat seminal roots dan endosperm merupakan bagian yang terbesar. Endosperm dan embrio dibungkus oleh kulit biji.

  1. Benih orthodox mampu disimpan dalam waktu yang lama pada kadar air benih yang rendah (2 – 5%) dan suhu penyimpanan yang rendah. Dan mempunyai masa dormansi. Seperti pada benih jagung, padi , tomat, timun, terong, kacang panjang , kedelai, dll.

b. Benih recalsitrant adalah benih yang viabilitasnya segera turun sampai nol jika disimpan dalam waktu yang lama dan kadar air yang rendah. Tidak memiliki masa dormansi. Seperti pada benih sawit, kakao, karet, kemiri, melinjo, pinang, dll.

KESIMPULAN

Pada struktur buah dikotil dan monokotil yang membedakan nya hanya pada system perkecambahannya saja, dikotil memiliki keeping dua, sedangkan monokotil ia memiliki system perkecambahan keeping satu. Namun pada system pebggolongan benih kita mengenal 2 penggolongan benih , yaitu : rekalsintran (membutuhkan kadar air yang tinggi didalam proses penyimpanan benih nya ), sedangkan pada benih ortodoks ( didalam proses penyimpanannya membutuhkan kadar air yang rendah , dapat sampai 4-5 % kadar airnya ).

Didalam komoditi strategis dan komoditi unggulan , terdapat pula nilai ekonomis yang dapat diperjual belikan, sehingga memiliki peranan penting bagi masyarakat Indonesia khususnya seperti pada tanaman sawit, kedelai, kacang tanah, kemiri, kacang panjang, tomat , cabe, padi, jagung, dsb.

Jawaban pertanyaan dari pedoman pratikum :

Soal:

Dilihat dari struktur buahnya, apa perbedaan yang prinsipil antara struktur benih dycotyl dan monocotyl ?

Jawab :

Pada buah dikotil memiliki struktur benih pada saat perkecambahan ialah berkeping dua, sedangkan pada monocotyl ia memiliki satu keeping lembaga dan pada bagain buah nya terdapat serabut sebagai penguhubung lapisan dalam sehingga memudahkan kita untuk membedakan antar lapisan baik itu mesocarp, endocarp, maupun eksocarpnya.

DAFTAR PUSTAKA

Aryunis , ir , dkk 2009. Penuntun Pratikum Teknologi Benih . Fakultas Pertanian Universitas Jambi, Jambi

Praktikum II

Judul : Struktur biji dan buah

Hari/Tanggal praktikum : Senin, 11 Oktober 2010

Nama praktikan : Rini Widiawati/ D1A1080049

Kelompok : I

1. Nurlia eriska r.g/ D1A108031

2. Dani septiawan/ D1A108040

Shift : Genap(A2)

Asisten pengawas : 1. Ir. Aryunis, MP

2. Dr. Ir. Elis Kartika, MSi

Maksud dan tujuan praktikum : Untuk mempelajari struktur biji dan buah

Bahan dan alat yang digunakan :

  • Buah coklat, mentimun, buah jagung, padi, kedelai dan kacang tanah
  • Pisai silet, karter, loupe dll.

1.1 Tinjauan pustaka

Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan.

Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan adalah lebih luas daripada pengertian buah di atas dan biasanya disebut sebagai buah-buahan. Buah dalam pengertian ini tidak terbatas yang terbentuk dari bakal buah, melainkan dapat pula berasal dari perkembangan organ yang lain. Karena itu, untuk membedakannya, buah yang sesuai menurut pengertian botani biasa disebut buah sejati.

Dalam pandangan botani, buah adalah sebagaimana tercantum pada paragraf pertama di atas. Pada banyak spesies tumbuhan, yang disebut buah mencakup bakal buah yang telah berkembang lanjut beserta dengan jaringan yang mengelilinginya. Bagi tumbuhan berbunga, buah adalah alat untuk menyebar luaskan biji-bijinya; adanya biji di dalam dapat mengindikasikan bahwa organ tersebut adalah buah, meski ada pula biji yang tidak berasal dari buah.

Dalam batasan tersebut, variasi buah bisa sangat besar, mencakup buah mangga, buah apel, buah tomat, cabai, dan lain-lain. Namun juga bulir (kariopsis) padi, 'biji' (juga merupakan bulir!) jagung, atau polong kacang tanah. Sementara, dengan batasan ini, buah jambu monyet atau buah nangka tidak termasuk sebagai buah sejati.

Buah-buah itu sedemikian beragam, sehingga sukarlah rasanya untuk menyusun suatu skema pengelompokan yang dapat mencakup semua macam buah yang telah dikenal orang. Belum lagi adanya kekeliruan-kekeliruan yang mempertukarkan pengertian biji dan buah (misal: 'biji' jagung, yang sesungguhnya adalah buah secara botani).

Baik buah sejati (yang merupakan perkembangan dari bakal buah) maupun buah semu, dapat dibedakan atas tiga tipe dasar buah, yakni:

a. buah tunggal, yakni buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal buah, yang berisi satu biji atau lebih.

b. buah ganda, yakni jika buah terbentuk dari satu bunga yang memiliki banyak bakal buah. Masing-masing bakal buah tumbuh menjadi buah tersendiri, lepas-lepas, namun akhirnya menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu buah. Contohnya adalah sirsak (Annona).

c. buah majemuk, yakni jika buah terbentuk dari bunga majemuk. Dengan demikian buah ini berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang pada akhirnya seakan-akan menjadi satu buah saja. Contohnya adalah nanas (Ananas), bunga matahari (Helianthus).

1.2 Cara Kerja :

Mengambar dan mengamati pandangan luar dan pandangan dalam dengan membuat irisan melintang atau membujur dari buah-buah beserta biji-biji serta memberi nama bagian-bagiannya.

1.2 Hasil dan pembahasan

a. Hasil

1.Buah Basah

  1. 1.Kakao
  2. Rounded Rectangle: 1
  3. Rounded Rectangle: 2
  4. Rounded Rectangle: 3CimUT749

1.Seed coat/Eksocarp

2.Mesocarp

3.Endocam/embrio

Rounded Rectangle: 12.Buah Tomat

Rounded Rectangle: 4Rounded Rectangle: 3Rounded Rectangle: 2

1.Eksocarp/lapisan terluar/seed coat

2.Endocarp

3.Biji tomat yang nantinya akan dibudidayakan

4.Mesocarp

3.Buah Kemiri



Rounded Rectangle: 1


Rounded Rectangle: 2

1.Seed coat

2.Seed apex

Rounded Rectangle: 13.Buah Mentimun

















  1. Rounded Rectangle: 3



timun3

1.Lapisan terluar/seed coat

2.Mesocarp

3.Biji /Embrio

4.Buah Alpukat

apokat

b.Pembahasan

Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur. Bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma. Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana terjadi persatuan antara sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya.

Setelah itu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio (lembaga), bakal biji tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang disebut perikarp, tumbuh menjadi berdaging (pada buah batu atau drupa) atau membentuk lapisan pelindung yang kering dan keras (pada buah geluk atau nux). Sementara itu, kelopak bunga (sepal), mahkota (petal), benangsari (stamen) dan putik (pistil) akan gugur atau bisa jadi bertahan sebagian hingga buah menjadi. Pembentukan buah ini terus berlangsung hingga biji menjadi masak. Pada sebagian buah berbiji banyak, pertumbuhan daging buahnya umumnya sebanding dengan jumlah bakal biji yang terbuahi.

Dinding buah, yang berasal dari perkembangan dinding bakal buah pada bunga, dikenal sebagai perikarp (pericarpium). Perikarp ini sering berkembang lebih jauh, sehingga dapat dibedakan atas dua lapisan atau lebih. Yang di bagian luar disebut dinding luar, eksokarp (exocarpium), atau epikarp (epicarpium); yang di dalam disebut dinding dalam atau endokarp (endocarpium); serta lapisan tengah (bisa beberapa lapis) yang disebut dinding tengah atau mesokarp (mesocarpium).

Pada sebagian buah, khususnya buah tunggal yang berasal dari bakal buah tenggelam, kadang-kadang bagian-bagian bunga yang lain (umpamanya tabung perhiasan bunga, kelopak, mahkota, atau benangsari) bersatu dengan bakal buah dan turut berkembang membentuk buah. Jika bagian-bagian itu merupakan bagian utama dari buah, maka buah itu lalu disebut buah semu. Itulah sebabnya menjadi penting untuk mempelajari struktur bunga, dalam kaitannya untuk memahami bagaimana suatu macam buah terbentuk.

KESIMPULAN

Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur. Bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma.

Struktur buah terdiri dari pericarp (exocarp, mesocarp dan endocarp) ,embrio, dan kotiledon. Sedangkan struktur biji terdiri dari embrio, jaringan penyimpan cadangan makanan, dan pelindung biji. Dan tipe- tipe buah terdiri dari buah tunggal, buah majemuk dan buah berganda.

JAWABAN PAERTANYAAN

Soal :

Kelompokkan buah yang anda amati berdasar kan tipe buah?

Jawaban :

1. Tipe buah tunggal

· Legume : Kacang tanah dan kedelai

· Caryopsis : Jagung dan padi

· Pepo : Mentimun

DAFTAR PUSTAKA

Aryunis , ir , dkk 2009. Penuntun Pratikum Teknologi Benih . Fakultas Pertanian Universitas Jambi, Jambi